Wilujeng Sumping

Ulah mopohokeun diri maneh nu asal !!!!

Sabtu, 25 Februari 2012

"Remaja" Siapakah Dirimu


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

            Remaja adalah bagian dari aset negara yang harus dibina dan dibimbing untuk pada akhirnya menjadi tonggak perubahan bangsa yang lebih baik dihari depan. Remaja juga merupakan salah satu proses dari perkembangan makhluk hidup, yang dimiliki oleh manusia yang pada akhirnya akan kembali pada proses kematian. Namun, banyak berbagai masalah yang dialami oleh seseorang untuk memasuki masa remajanya yang disebut dengan masa pubertas.
Banyaknya perubahan-perubahan tingkah laku seseorang dalam rangka mengisi dirinya untuk memasuki masa pubertas, termasuk perubahan yang terjadi dalam segi fisik, psikis, dan sosial pada diri remaja. Banyaknya permasalahan-permasalahan yang dimiliki seorang anak ketika menginjak usia remaja mereka seperti : masalah penyesuaian diri, mengkonsumsi obat-obatan terlarang, seks bebas, keinginan untuk putus sekolah, terlebih lagi akan hal perkembangan seksual pada diri remaja, yang berakibatkan tersebarnya virus HIV/ AIDS yang dalam jangka panjang menimbulkan berbagai kerugian bahkan kematian, dan juga penyebab terjadinya Married By Accident (MBA) yang sering disebut dengan pernikahan dini.   
Masalah remaja bukan hanya berasal dari pembawaan remaja itu sendiri, sebagian besar dipengaruhi oleh lingkungan. Secara umum sebab-sebab masalah remaja dipengaruhi faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri remaja yang dipengaruhi oleh perkembangan seksualitas, emosi, kemauan dan pikiran. Sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri remaja, seperti : lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan pergaulan.
Pada masa inilah para anak yang baru memasuki masa remaja ingin mencari jati dirinya sebagai seorang remaja. Banyakmya berbagai macam pertanyaan yang timbul dalam benak seorang anak, “siapa sebenarnya dirinya?” “akan kemana hidupnya ini menuju?” “Apa pandangan orang-orang di sekitarnya terhadap dirinya?

1.2  Maksud dan Tujuan

            Masalah perkembangan karakter dan perubahan pada diri remaja dalam mencari jati dirinya, dijadikan objek penelitian dangan alasan sebagai berikut:
1.   Bahwa masalah remaja dalam hal pencarian jati diri bersifat kritis, cenderung kepada hal-hal yang negatif dan memerlukan pemecahan segera mungkin.
2.   Masalah remaja yang diteliti mempunyai pengaruh terhadap diri remaja terhadap kegiatan sehari-harinya, dan berkaitan dengan fungsi sosial yaitu, fungsi pengembangan dan sosialisasi.
3.   Masalah remaja yang berkaitan dengan adanya keingintahuan remaja akan hal-hal yang baru.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami dan menganalisa permasalahan-permasalahan karakteristik remaja dengan berdasarkan pada pengalaman mereka untuk mengetahui jati diri mereka, yang akhirnya menunjukan seberapa banyak cara yang di gunakan seorang remaja untuk mencapai jati dirinya. Selanjutnya, dengan peninjauan ini penulis dapat menyumbangkan pemikiran dan hasil peninjauan ini, kepada pihak yang ingin mengetahui dirinya dalam masa pencarian diri dan berbagai macam masalah pada masa remaja.
  


  








































BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Remaja
            Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1990) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.
v  Pengertian remaja menurut para Ahli :
a.      Borring E.G. ( dalam Hurlock, 1990 )
Mengatakan bahwa masa remaja merupakan suatu periode atau masa tumbuhnya seseorang dalam masa transisi dari anak-anak kemasa dewasa, yang meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Sedangkan Monks, dkk ( dalam Hurlock, 1990 ) menyatakan bahwa masa remaja suatu masa disaat individu berkembang dari pertama kali menunjukkan tanda-tanda seksual, mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari anak menjadi dewasa, serta terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh pada keadaan yang mandiri.

b.      Neidahart (dalam Hurlock, 1990 )
Menyatakan bahwa masa remaja merupakan masa peralihan dan ketergantungan pada masa anak-anak kemasa dewasa, dan pada masa ini remaja dituntut untuk mandiri. Pendapat ini hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Ottorank (dalam Hurlock, 1990 ) bahwa masa remaja merupakan masa perubahan yang drastis dari keadaan tergantung menjadi keadaan mandiri, bahkan Daradjat (dalam Hurlock, 1990 ) mengatakan masa remaja adalah masa dimana munculnya berbagai kebuAllah SWT dan emosi serta tumbuhnya kekuatan dan kemampuan fisik yang lebih jelas dan daya fikir yang matang.

c.       Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
              Remaja diartikan sebagai usia muda atau mulai dewasa. Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri, di mana pada fase ini mereka belajar untuk memahami dan menerima keadaan dan kenyataan yang ada dalam dirinya dan orang lain, juga termasuk lingkungan sosial yang membentuknya. Menurut Sudarwan (2010), periode remaja transisi berusia antara 12-19 tahun di mana periode ini merupakan transisi antara masa kanak-kanak dan usia dewasa. Periode ini merupakan masa perubahan yang sangat besar. Selama periode tahun ini pertumbuhan fisik, emosional, dan intelektual terjadi dengan pesat, hal tersebut menjadikan individu sebagai remaja untuk menyesuaikan dan memperluas pandangannya tentang dunia (rasa ingin tahu yang tinggi).

B.     Masa  Pubertas Remaja
Masa pubertas remaja adalah masa dimana seseorang mengaalami perubahan-perubahan yang terjadi pada seorang anak  ketika beranjak menjadi seorang remaja. Biasanya bagi anak laki-laki akan mangalami mimpi basah, mimpi yang menandakan seseorang sudah akal baligh (menurut islam), dan bagi seorang wanita, mereka akan mengalami haid atau yang disebut dengan  menstruasi.
Pubertas menurut bahasa inggris ialah puberty yang berarti kelaki-lakian, kedewasaan yang dilandaasi oleh sifat dan tanda kelaki-lakian.
Dalam kepustakaan lain didapat istilah pubis yang lebih ditonjolkan hubungan antara masa dan perubahan yang terjadi bersamaan dengan tumbuhnya ‘pubic hair’atau bulu rambut pada daerah kemaluan. Penggunaan istilah ini lebih terbatas dan menunjukan tercapainya kematangan seksual. Istilah pubertas ini sering dikaitkan dengan pengertian masa tercapainya kematangan seksual ditinjau dari aspek biologisnya.

C.    Masalah-Masalah Remaja
Dalam remaja seseorang pasti memiliki banyak masalah, tidak ada makhluk hidup di dunia ini yang tak punya masalah, karena masalah-masalah itu ialah ujian yang di berikan ALLAH SWT kepada manusia, untuk melihat sebesar apa ketaatan manusia terhadap tuhan nya.
ALLAH SWT berfirman dalam Al-Qur’an, sebagai berikut: “ALLAH tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan dengan kesanggupannya” 
Banyak dari para remaja yang tidak  sanggup atas ujian yang diberikan kepada mereka, dan mereka melampiaskan aksi-aksi mereka kepada hal-hal yang negatif, jikalau ada dari para remaja putra dan putri yang melakukan hubungan seksual, yang akhirnya mencapai klimaks yang tidak di inginkan, yaitu hamil diluar nikah. Pada saat itu lah mereka menyesali perbuatan mereka.
Ada juga dari para remaja yang tinggal didalam kehidupan keluarga yang berantakan, yang sering disebut “broken home”, seorang anak mungkin sangat tidak nyaman apabila harus tinggal dalam keadan yang kacau, terutama remaja, pasti mereka akan selalu kabur dari rumah yang sudah seperti neraka, mereka menyelesaikan masalah mereka dengan hal-hal yang mereka kehendaki, biasanya pada masa inilah remaja akan mengenal ganja, sabu-sabu, ekstasi, dan lain sebagainya dan juga mereka sering mabuk-mabukan yang menurut mereka akan menghilangkan masalah yang ada. Padahal bukannya mereka menyelesaikan masalah tetapi menambah masalah yang ada. 




D. Identitas Diri
            Identitas diri adalah sesuatu tempat kita mengaitkan dan meletakkan diri kita. Saat menjawab pertanyaan “siapa saya?” remaja bukan hanya mengaitkan diri mereka pada agama, suku, profesi, dann lain-lain, tetapi remaja juga memiliki kesadaran penuh bahwa diri mereka merupakan bagian dari mereka.
            Permasalahan ini sebenarnya adalah permasalahan yang lumrah bagi remaja sendiri, karena bersamaan dengan terjadinya pubertas, yang dimana pintu kedewasaan terbuka lebar di hadapan remaja. Namun, karena kurang memperoleh bimbingan dari orang tua dan masyarakatnya, pertanyaan identitas diri ini jadi sulit di jawab remaja dan seperti sesuatu yang misterius dan mengganjal.
            Banyak dari remaja sendiri yang belum tahu akan identitas dirinya, mereka selalu mengikut-ikut orang lain tanpa tahu makna yang tersirat Dalam perbuatannya, mereka selalu mengikuti gaya orang-orang barat, seakan-akan mereka malu berbudaya mereka sendiri.  

E.     Perubahan Pada Diri Remaja
Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal dengan sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja.
Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual. Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka sendiri.
Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih matang.
Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.
Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab tersebut.




F.     Tips Bagi Para Remaja Agar Tetap Berfikir positif

Ø  Tiga cara untuk  remaja berpikir lebih positif tentang diri sendiri :
1.      Jangan berbicara negatif tentang diri sendiri
2.      Mendorong kita untukl melihat aspek positif dari apa yang dia lakukan, bahkan jika kita tidak berhasil - "Anda tidak mungkin mendapatkan nilai A, tapi saya pikir Anda melakukan pekerjaan yang besar pada proyek saya".
3.      Tanamkan dalam diri kita untuk menetapkan tujuan yang masuk akal , kemudian merayakan tujuan tersebut.
Ø  Tips untuk para remaja tetap positif ketika mencoba sesuatu yang baru :
1.      Jika kita takut akan kegagalan, ingat dari cerminan kesuksesan masa lalu  seseorang dan dorong kita untuk mencoba.
2.      Tunjukkan keuntungan dari mencoba aktivitas baru, seperti belajar keterampilan baru atau bertemu orang baru.
Ø  Bantuan bagi remaja untuk  melihat baik bersama dengan yang buruk :
1.      Ketika sesuatu yang buruk terjadi, mengakuinya, membicarakannya, dan bergerak maju - jangan terpaku pada yang negatif.
2.      Gunakan situasi negatif sebagai alat untuk belajar mencegah mereka dari membuat keputusan yang sama.
Ø  Belajarlah dari kesalahan sendiri atau kesalahan orang lain :
1.      Ingat bahwa setiap orang membuat kesalahan - menggunakan pengalaman pribadi, berita, atau favorit bintang film mereka sebagai contoh.
2.      Kenali faktor-faktor yang menyebabkan kesalahan mereka sehingga mereka tidak akan membuat kesalahan yang sama lagi.
3.      Cari pilihan dan saran tentang penanganan situasi serupa di masa mendatang.
Ø  Lakukan kegiatan yang dapat meningkatkan berpikir positif :
1.      Tersenyum dan tertawa!
2.      Komunikasi - berbagi pemikiran dan pengalaman positif Anda.
3.      Bergaul dengan orang yang positif di sekolah atau bekerja.


Ø  Berpikirlah tentang :
1.      Saya tidak sendirian.
2.      Saya bangga siapa aku.
3.      Apa yang saya pikirkan sendiri adalah lebih penting daripada apa yang orang lain pikirkan tentang aku.
Ø  Remaja sehat remaja yang lebih positif. Berikut adalah tiga cara untuk membantu menjaga mereka sehat:
1.      Makan makanan bergizi.
2.      Dapatkan banyak tidur dan menghindari stres terlalu banyak.
3.      Berolahraga secara teratur.
















BAB IV
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Penulis akan menyimpulkan hasil pembahasan yang telah penulis uraikan pada bab - bab pembahasan sebelumnya. Yaitu :
  1. Remaja adalah seorang yang sedang, menghadapi permasalahan-permasalahan yang ada, dan permasalahan tersebut harus diselesaikan oleh pikiran yang lebih dewasa tidak bergantung pada orang lain.
  2. Masa pubertas adalah masa dimana seorang remaja harus bisa mengambil sikap dalam menghadapi hidupnya dan masa dimana munculnya sebuah gejolak asmara.
  3.  Masalah remaja muncul bukan karena tidak adanya kesiapan dari diri remaja untuk menghadapi hidup dan juga faktor dari orang tua yang tidak pernah memperhatikannya.
  4. Identitas diri adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan jati diri seseorang dalam kehidupannya yang mana akan diketahui apabila telah menemukan jati diri seseorang itu sendiri.

B.     Saran 
Berdasarkan uraian pada pembahasan dan kesimpulan, penulis mengharapkan kepada :
1.   Orang tua untuk memperhatikan anak-anaknya yang sedang mengalami masa pubertas agar bisa terkontrol dengan baik.
2.    Para pendidik atau guru untuk memberi perhatian lebih kepada anak muridnya yang mengalami masalah agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan-perbuatan yang menyimpang.
3.   Diri remaja sendiri untuk selalu bersabar atas masalah-masalah yang yang datang kepada mereka dan juga harus selalu mengatasi masalah-masalah dengan pikiran yang dingin.

























DAFTAR PUSTAKA
http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2008/11/27/pengertian-remaja/
http://reformed.sabda.org/ciri_ciri_remaja_dan_cara_menanggapinya

http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2008/12/03/tugas-perkembangan-remaja/

http://www.hilo-teen.com/piramida-aktivitas-untuk-remaja