BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor intern, yaitu
gen dan hormon dan faktor ekstern, seperti cahaya, suhu, dan tanah. Cahaya
merupakan salah satu faktor yang tidak kalah pentingnya dari faktor yang lain. Kebanyakan
tumbuhan tidak dapat hidup lama bila tidak terdapat cahaya. Karena dalam
keadaan semacam itu tumbuhan tidak dapat membuat makanan dan akan mati
kelaparan. Tumbuh-tumbuhan yang dipelihara beberapa lama dalam kegelapan akan
menghasilkan batang yang lemah dan panjang. Daun-daunnya kerdil dan tidak
berkembang, serta tidak dapat membetuk krolofil pada jaringannya.
B.
Identifikasi
Masalah
Perbedaan
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yang disimpan ditempat yang disinari
cahaya matahari dan yang disimpan ditempat gelap
C.
Tujuan
Penilitian
Mengetahui
pengaruh cahaya matahari terhadap perkecambahan biji kacang hijau dan biji
jagung.
Mengetahui
efek-efek cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau
dan jagung, baik yang pada saat perkecambahan disimpan ditempat terang maupun
ditempat gelap.
D.
Landasan
Teori
Pengertian pertumbuhan dan
perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
merupakan dua proses hidup yang selalu terjadi pada setiap makhluk hidup. Kedua
istilah tersebut sering diucapkan untuk pengertian yang sama. Padahal
pertumbuhan dan perkembangan memiliki pengertian yang berbeda satu sama lain.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai peningkatan ukuran yang bersifat permanent
(tetap) dan tidak dapat balik ( Irrevisible), sedangkan perkembangan adalah
proses perubahan dalam bentuk.
Pada proses pertumbuhan selau
terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan
protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran
sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi
fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi
menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon yang kokoh atau
rumput yang mudah digoyangkan oleh angina. Nama lain proses perkembangan adalah
morfogenesis.
Proses pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku)
berupa molekul sederhana dan molekul kompleks.
Tahapan yang dilalui selama
melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :
v Tahap pembelahan sel, yaitu sel
induk membelah menjadi beberapa sel anak.
v Tahap Pembesaran sel, yaitu
pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel tumbuhan,
peningkatantersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan air kedalam vakuola.
v Tahap diferensiasi sel, yaitu
perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentuk khusus
(terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk
jaringan, organ, dan individu.
Pertumbuhan
dan Perkembagan Awal
Pertumbuhan awal
tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung potensi yang dibutuhkan
untuk tumbuh menjadi individu yang baru, misalnya embrio, cadangan makanan, dan
calondaun (calon akar).
Sebutir biji
mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang akan tumbuh menjadi
akar) dan planula ( yang akan tumbuh menjadi kecambah). Cadangan Makanan bagi
embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati, protein, dan
beberapa jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan yang kuat, yang disebut
testa. Testa berfungsi sebagai pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan
embrio dan masuknya bakteri atau jamur kedalam biji. Testa memiliki sebuah
lubang kecil, disebut mikropil. Didekat mikropil terdapat hilum yang
menggabungkan kulit kotiledon.
Biji memiliki
kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air di dalamnya
dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibat ketiadaan air, biji tidak
dapat melangsungkan proses metabolisme sehingga menjadi tidak aktif (dorman).
Dormansi biji sangat bermanfaat pada kondisi tidak nyaman (suasana ekstrem,
sangat dingin atau kering) karena struktur biji yang kuat akan melindungi
embrio agar tetap bertahan hidup.
Perkembangan Embrio
Embrio berkembang didalam biji. Setelah fertilisasi, zigot
mengalami rangakian pembelahan sel. Salah satu dari dua sel yang berasal dari
mitosis zigot akan berkembang menjadi embrio asli, sedangkan sel yang lain
menjadi bahan awal dari jaringan suspensor.
Embrio didalam bakal biji (ovulum) berkembang menjadi massa
bulat yang mengandung ratusan sel. Massa sel tersebut berkembang menjadi
jaringan primer dan akhirnya membentuk seluruh jaringan utama tumbuhan dewasa,
termasuk kotiledon. Kotiledon berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan dan
perkecambahan (germinasi).
Pada
kutub embrio ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi, yaitu meristem
apical ujung (terminal) dan meristem apical aka. Sel-sel tersebut berada dalam
kondisi dorman ketika biji pada masa dorminasi. Setelah biji berkecambah, kedua
massa sel tersebut berkembang menjadi daerah pertumbuhan batang dan akar.
Perkembangan
embrio terhenti stelah mencapai tahapan tertentu, yaitu saat bakal biji telah
menjadi biji matang. Biji tersebut tetap, yaitu sesuai untuk perkecambahan./ Di
dalam biji yang matang, endosperma makanan telah terdiferensiasi menjadi
lapisan terluar sel (aleuron) dan massa sel terdalam bertepung. Sel-sel aleuron
menyintesis enzim a-milase. Enzim tersebut dapat mengubah cadangan zat pati
didalam endosperma menjadi gula yang dapat digunakan oleh embrio.
Perkecambahan
Perkecambahan
adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki
kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji
tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji, misalnya radikula
dan plumula. Faktor yang
mempengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu.
Rangkaian peristiwa selama proses perkecambahan
berlangsung, yaitu:






Pemacu kimiawi perkecambahan adalah :







Tahapan perkecambahan
Perkembangan bij berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses
tersebut meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan
enzim, hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan
hormone ke daerah titik tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi
(fotosintetis).
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi
melalui mikropil. Air yang masuk kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan
tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya testa.
Awal perkembangan disahului aktifnya enzim hidrolase
(protease, lipase, dan karbohidrase) dan hormone pada kotiledon atau endosperma
oleh adanya air. Enzim protease segera bekerja mengubah molekul protein menjadi
asam amino. Asalm amino digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi
membrane sel dan sitoplasma. Timbunan pati di uraikan menjadi maltosa kemudian
menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan
untuk membuat dinding sel bagi sel-sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa
maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio.
Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh
energi melalui pemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang
berasal dari timbunan pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah
beberapa hari, plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Daun pertama membuka dan
mulai melakukan fotosintesis.
Tipe Perkecambahan
Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan
dikenal perkecambahan hipogeal dan epigeal.
a. Perkecambahan
epigeal
Hipogeal
adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang meyebabkan plumula keluar
menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon relatif tetap
posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri dan jagung.

b. Perkecambahan hipogeal
hipokotillah
yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan
tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi pada kacang hijau dan jarak.

Macam-Macam Pertumbuhan Pada
Tumbuhan
1. Pertumbuhan primer
Pertumbuhan Primer adalah
pertumbuhan yang memanjang baik yang terjadi pada ujung akar maupun ujung
batang. Pertumbuhan primer dapat diukur secara kuantitatif yaitu dengan menggunakan
alat auksanometer .
Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat
dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:
·
Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar.
Sel-sel di daerah ini aktif membelah (bersifat meristematik)
·
Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah
pembelahan. Sel-sel di daerah inimemiliki kemampuan untuk membesar dan
memanjang.
·
Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya
berdiferensiasi menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi dan struktur khusus.
2. Pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang dapat menambah
diameter batang. Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel-sel meristem
sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada
tumbuhan dikotil.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Pertumbuhan pada tumbuhan
1. Faktor eksternal/lingkungan
Faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali
hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan.
Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan
tumbuhan adalah sebagai berikut:
·
Air dan mineral
·
Kelembaban
·
Suhu
·
Cahaya
2. Faktor internal
Faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Pengaruh Cahaya pada pertumbuhan
Tumbuhan
Cahaya
bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk
proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil.
Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses
pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian
yang tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletakan di
tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi.
E.
Hipotesis
Tumbuhan
yang hidup di tempat terang akan lebih sehat daripada tumbuhan yang disimpan di
tempat gelap.
Cahaya
mempengaruhi warna batang dan daun tumbuhan.
Kecepatan
pertumbuhan yang disimpan ditempat gelap akan lebih cepat daripada tumbuhan
disimpan di tempat terang.
F.
Metode
Penilitian
Ø Varibel

Berupa
ukuran panjang radikula, batang,dan lebar daun, dan warna batang dan daun.

Berupa tempat yang terkena caha dan
yang tidak, jenis kacang hijau dan jagung yang sama (20 kacang hijau & 20
jagung ditempatkan ditempat terang, 10 kacang hijau & 10 Jagung ditempatkan
ditempat yang terang)

Berupa
pengukuran panjang kecambah yang diukur setiap hari.

Berupa waktu penyiraman dan jumlah air
Ø Cara Kerja
Perlakuan
I : 10
Biji kacang hijau dan 10 biji jagung ditanam pada media kapas pada tempat yang
terang
Perlakuan
II : 10
biji kacang hijau dan 10 biji jagung ditanam pada kapas pada tempat yang gelap.
Ø Sasaran Penelitian
Menemukan
tempat yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Ø Alat dan Bahan
a. Alat
Piring
pisin, kapas, penggaris, pulpen, tipex, pensil, benang, aqua gelas, gunting.
b.
Bahan
40 Biji
kacang hijau dan 40 biji jagung.
Ø Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Prosedur pelaksanaan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Menyiapkan
alat dan bahan
Pada
sesi ini kami akan menyiapkan peralatan dan bahan-bahan yang akan kami gunakan
dalam penelitian ini
Pelaksanaan
Penelitian
Setelah
menyiapkan segala sesuatunya,selanjutnya adalah pelaksanaan penelitian yang
akan dilakukan dalam kurun waktu ± 2 minggu.Dalam penelitian ini kami
menilai,meneliti,dan menanggapi tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
dan perkembangan biji kacang hijau dan jagung.
Mencatat
Setelah
dilakukan pengamatan,kami mencatat perkembangan-perkembangan yang terjadi pada
biji kacang hijau dan jagung.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Data
Hasi Pengamatan
Data
hasil pengamatan kami adalah sebagai berikut :
Tabel pertumbuhan dan Perkembahan Biji Kacang Hijau
|
||||||||
|
||||||||
Terang (A)
|
|
|||||||
Hari ke
|
Biji
|
Perubahan Morfologi
|
||||||
Kacang
|
Panjang
|
Warna
|
Pertambahan
|
Panjang
|
Panjang
|
Lebar
|
Warna
|
|
Hijau
|
Kecambah
|
Radikula
|
Panjang
|
Batang
|
Daun
|
Daun
|
Daun
|
|
Nomor ke
|
(cm)
|
(cm)
|
(cm)
|
(cm)
|
(cm)
|
|
||
1
|
1
|
-
|
Putih
|
-
|
|
|
|
|
2
|
-
|
Putih
|
-
|
|
|
|
|
|
3
|
1
|
Putih
|
1
|
|
|
|
|
|
4
|
0,5
|
Putih
|
0,5
|
|
|
|
|
|
5
|
0,85
|
Putih
|
0,85
|
|
|
|
|
|
2
|
1
|
0,6
|
Hijau
|
0,6
|
|
|
|
|
2
|
-
|
Hijau
|
-
|
|
|
|
|
|
3
|
1,4
|
Hijau
|
0,4
|
|
|
|
|
|
4
|
0,9
|
Hijau
|
0,4
|
|
|
|
|
|
5
|
1,5
|
Hijau
|
0,65
|
|
|
|
|
|
3
|
1
|
0,8
|
Hijau
|
0,2
|
|
|
|
|
2
|
-
|
Hijau
|
-
|
|
|
|
|
|
3
|
1,7
|
Hijau
|
0,3
|
|
|
|
|
|
4
|
1,2
|
Hijau
|
0,3
|
|
|
|
|
|
5
|
1,9
|
Hijau
|
0,4
|
|
|
|
|
|
Data Pengukuran pertumbuhan
Yang diukur pada hari ke 8,9,10
|
8,5
|
3
|
1,4
|
Hijau tua
|
||||
9
|
3,3
|
1,5
|
Hijau tua
|
|||||
9,3
|
1,5
|
1,6
|
Hijau Tua
|
|||||
|
|
|
|
|||||
|
|
|
|
Tabel pertumbuhan dan Perkembahan Biji Kacang Hijau
|
||||||||
|
||||||||
Terang (B)
|
|
|||||||
Hari ke
|
Biji
|
Perubahan Morfologi
|
||||||
Kacang
|
Panjang
|
Warna
|
Pertambahan
|
Panjang
|
Panjang
|
Lebar
|
Warna
|
|
Hijau
|
Kecambah
|
Radikula
|
Panjang
|
Batang
|
Daun
|
Daun
|
Daun
|
|
Nomor ke
|
(cm)
|
(cm)
|
(cm)
|
(cm)
|
(cm)
|
|
||
1
|
1
|
1,1
|
Putih
|
1,1
|
|
|
|
|
2
|
0,8
|
Putih
|
0,8
|
|
|
|
|
|
3
|
1,2
|
Putih
|
1,2
|
|
|
|
|
|
4
|
1,1
|
Putih
|
1,1
|
|
|
|
|
|
5
|
0,9
|
Putih
|
0,9
|
|
|
|
|
|
2
|
1
|
1,9
|
Hijau
|
0,8
|
|
|
|
|
2
|
1,7
|
Hijau
|
0,9
|
|
|
|
|
|
3
|
1,8
|
Hijau
|
0,6
|
|
|
|
|
|
4
|
1,3
|
Hijau
|
0,2
|
|
|
|
|
|
5
|
1,4
|
Hijau
|
0,5
|
|
|
|
|
|
3
|
1
|
2,3
|
Hijau
|
0,4
|
|
|
|
|
2
|
2
|
Hijau
|
0,3
|
|
|
|
|
|
3
|
2,1
|
Hijau
|
0,3
|
|
|
|
|
|
4
|
1,5
|
Hijau
|
0,2
|
|
|
|
|
|
5
|
1,7
|
Hijau
|
0,6
|
|
|
|
|
Tabel pertumbuhan dan Perkembahan Biji Kacang Hijau
|
||||||||
|
||||||||
Gelap (A)
|
|
|||||||
Hari ke
|
Biji
|
Perubahan Morfologi
|
||||||
Kacang
|
Panjang
|
Warna
|
Pertambahan
|
Panjang
|
Panjang
|
Lebar
|
Warna
|
|
Hijau
|
Kecambah
|
Radikula
|
Panjang
|
Batang
|
Daun
|
Daun
|
Daun
|
|
Nomor ke
|
(cm)
|
(cm)
|
(cm)
|
(cm)
|
(cm)
|
|
||
1
|
1
|
1,3
|
Putih
|
1,3
|
|
|
|
|
2
|
1,6
|
Putih
|
1,6
|
|
|
|
|
|
3
|
1,3
|
Putih
|
1,3
|
|
|
|
|
|
4
|
1,3
|
Putih
|
1,3
|
|
|
|
|
|
5
|
1,6
|
Putih
|
1,6
|
|
|
|
|
|
2
|
1
|
2,2
|
Putih
|
0,9
|
|
|
|
|
2
|
2,4
|
Putih
|
0,8
|
|
|
|
|
|
3
|
2,5
|
Putih
|
1,2
|
|
|
|
|
|
4
|
2,4
|
Putih
|
1,1
|
|
|
|
|
|
5
|
2,6
|
Putih
|
1
|
|
|
|
|
|
3
|
1
|
2,7
|
Putih
|
0,5
|
|
|
|
|
2
|
3,1
|
Putih
|
0,7
|
|
|
|
|
|
3
|
2,9
|
Putih
|
0,4
|
|
|
|
|
|
4
|
2,8
|
Putih
|
0,4
|
|
|
|
|
|
5
|
3
|
Putih
|
0,4
|
|
|
|
|
|
Data Pengukuran yang diambil
Pada hari ke 8,9,10
|
13,3
|
4,1
|
1,5
|
Hijau muda
|
||||
14
|
4,4
|
1,7
|
Hijau muda
|
|||||
13,6
|
4,5
|
1,8
|
Hijau muda
|
|||||
|
|
|
|
|||||
|
|
|
|
Tabel pertumbuhan dan Perkembahan Biji Kacang Hijau
|
||||||||
|
||||||||
Gelap (B)
|
|
|||||||
Hari ke
|
Biji
|
Perubahan Morfologi
|
||||||
Kacang
|
Panjang
|
Warna
|
Pertambahan
|
Panjang
|
Panjang
|
Lebar
|
Warna
|
|
Hijau
|
Kecambah
|
Radikula
|
Panjang
|
Batang
|
Daun
|
Daun
|
Daun
|
|
Nomor ke
|
(cm)
|
(cm)
|
(cm)
|
(cm)
|
(cm)
|
|
||
1
|
1
|
1,4
|
Putih
|
1,4
|
|
|
|
|
2
|
1,3
|
Putih
|
1,3
|
|
|
|
|
|
3
|
1,7
|
Putih
|
1,7
|
|
|
|
|
|
4
|
1,4
|
Putih
|
1,4
|
|
|
|
|
|
5
|
1,6
|
Putih
|
1,6
|
|
|
|
|
|
2
|
1
|
1,8
|
Hijau
|
0,4
|
|
|
|
|
2
|
2,5
|
Hijau
|
1,2
|
|
|
|
|
|
3
|
3
|
Hijau
|
1,3
|
|
|
|
|
|
4
|
2,5
|
Hijau
|
1,1
|
|
|
|
|
|
5
|
2,4
|
Hijau
|
0,8
|
|
|
|
|
|
3
|
1
|
2
|
Hijau
|
0,3
|
|
|
|
|
2
|
3
|
Hijau
|
0,5
|
|
|
|
|
|
3
|
3,5
|
Hijau
|
0,5
|
|
|
|
|
|
4
|
3,4
|
Hijau
|
0,9
|
|
|
|
|
|
5
|
2,8
|
Hijau
|
0,4
|
|
|
|
|
Tabel pertumbuhan dan Perkembahan Biji Jagung
|
||||||||
|
||||||||
Terang (A)
|
|
|||||||
Hari ke
|
Biji
|
Perubahan Morfologi
|
||||||
Kacang
|
Panjang
|
Warna
|
Pertambahan
|
Panjang
|
Panjang
|
Lebar
|
Warna
|
|
Hijau
|
Kecambah
|
Radikula
|
Panjang
|
Batang
|
Daun
|
Daun
|
Daun
|
|
Nomor ke
|
(cm)
|
(cm)
|
(cm)
|
(cm)
|
(cm)
|
|
||
1
|
1
|
-
|
|
|
|
|
|
|
2
|
-
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
-
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
-
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
-
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
1
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
0,3
|
Putih
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
||
3
|
1
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
||
3
|
0,5
|
Putih
|
|
|
|
|
|
|
4
|
0,3
|
Putih
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
||
Data Pengukuran yang diambil
Pada hari ke 8,9,10
|
4,1
|
6,1
|
1,3
|
Hijau muda
|
||||
4,8
|
6,2
|
1,4
|
Hijau muda
|
|||||
5,3
|
6,25
|
1,45
|
Hijau muda
|
|||||
|
|
|
|
|||||
|
|
|
|
Tabel pertumbuhan dan Perkembahan Biji Jagung
|
|||||||
Terang (B)
|
|||||||
Hari ke
|
Biji
|
Perubahan Morfologi
|
|||||
Kacang
|
Panjang
|
Warna
|
Pertambahan
|
Panjang
|
Lebar
|
Warna
|
|
Hijau
|
Kecambah
|
Radikula
|
Panjang
|
Daun
|
Daun
|
Daun
|
|
Nomor ke
|
(cm)
|
(cm)
|
(cm)
|
(cm)
|
|||
1
|
1
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
1
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
1
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
Tabel pertumbuhan dan Perkembahan Biji Jagung
|
||||||||
|
||||||||
Gelap (A)
|
|
|||||||
Hari ke
|
Biji
|
Perubahan Morfologi
|
||||||
Kacang
|
Panjang
|
Warna
|
Pertambahan
|
Panjang
|
Panjang
|
Lebar
|
Warna
|
|
Hijau
|
Kecambah
|
Radikula
|
Panjang
|
Batang
|
Daun
|
Daun
|
Daun
|
|
Nomor ke
|
(cm)
|
(cm)
|
(cm)
|
(cm)
|
(cm)
|
|
||
1
|
1
|
-
|
|
|
|
|
|
|
2
|
-
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
-
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
-
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
-
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
1
|
0,2
|
|
0,2
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
0,4
|
|
0,4
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
||
5
|
|
|
|
|
|
|
||
3
|
1
|
0,1
|
|
0,1
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
0,7
|
|
0,3
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
||
5
|
|
|
|
|
|
|
||
Data Pengukuran yang diambil
Pada hari ke 8,9,10
|
4.5
|
8,2
|
1,2
|
Hjau muda
|
||||
6
|
8,4
|
1,3
|
Hijau muda
|
|||||
6,3
|
8,4
|
1,3
|
Hijau muda
|
|||||
|
|
|
|
|||||
|
|
|
|
Tabel pertumbuhan dan Perkembahan Biji Jagung
|
|||||||
Gelap (B)
|
|||||||
Hari ke
|
Biji
|
Perubahan Morfologi
|
|||||
Kacang
|
Panjang
|
Warna
|
Pertambahan
|
Panjang
|
Lebar
|
Warna
|
|
Hijau
|
Kecambah
|
Akar
|
Panjang
|
Daun
|
Daun
|
Daun
|
|
Nomor ke
|
(cm)
|
(cm)
|
(cm)
|
(cm)
|
|||
1
|
1
|
-
|
|
|
|
|
|
2
|
-
|
|
|
|
|
|
|
3
|
-
|
|
|
|
|
|
|
4
|
-
|
|
|
|
|
|
|
5
|
-
|
|
|
|
|
|
|
2
|
1
|
0,6
|
|
0,6
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
||
3
|
|
|
|
|
|
||
4
|
0,3
|
|
0,3
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
||
3
|
1
|
1
|
|
0,4
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
||
3
|
|
|
|
|
|
||
4
|
0,5
|
|
0,2
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
B.
Pembahasan
Proses perkecambahan benih merupakan suatu rangkaian
kompleks dari perubahan-perubahan morfologi, fisologi, dan biokimia. Pada percobaan yang kami lakukan terdiri dari dua jenis
tanaman, yaitu tanaman dikotil, yaitu berupa biji kacang hijau dan tanama
monokotil, yaitu berupa biji jagung. Setelah satu malam direndam selama satu
malam, sudah terlihat pembekakan baik pada biji kacang hijau maupun biji
jagung, hal tersebut menunujukan bahwa telah terjadi peristiwa imbibisi.
Kemudian
melunaknya
kulit benih dan hidrasi dari protoplasma. Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan sel dan enzim-enzim serta
naiknya tingkat respirasi benih tahap ketiga merupakan tahap dimana terjadi
penguraian bahan-bahan seperti karbohidrat, lemak dan protein menjadi
bentuk-bentuk yang melarut dan ditranslokasikan ke titik-titik tumbuh.
Tahap keempat
adalah asimililasi dari bahan-bahan yang telah diuraikan tadi di daerah meristematik
untuk menghasilkan energi baru. Kegiatan pembentukan komponen dan pertumbuhan
sel baru. Tahap kelima adalah pertumbuhan dari kecambah melalui proses
pembelahan, pembesaran dan pembagian sel-sel pada titik-titik tumbuh. Sementara
penyerapan air oleh benih terjadi pada tahap pertama biasanya berlangsung
sampai jaringan mempunyai kandungan air 40 – 60 % (atau 67 – 150 % atas dasar
berat kering). Dan akan meningkat lagi pada saat munculnya radikula sampai
jaringan penyimpanan dan kecambah yang sedang tumbuh mempunyai kandunga air 70
- 90 %. Metabolisme sel-sel mulai setelah menyerap air yang meliputi
reaksi-rekasi perombakan yang biasa disebut katabolisme dan sintesa
komponen-komponen untuk pertumbuhan disebut anabolisme. Proses metabolisme ini akan berlangsung
terus dan merupakan pendukung dari pertumbuhan kecambah sampai tanaman dewasa.
Pada
hari pertama biji kacang hijau yang disimpan baik ditempatkan ditempat terang
maupun yang di tempat gelap sudah terlihat muncul kecambah (radikula) akan
tetapi kecambah biji kacang hijau yang ditempatkan di tempat gelap mempunyai
kecambah yang lebih panjang, Hal ini menunjukan bahwa tumbuhan kacang hijau
akan cepat tumbuh ditempat gelap karena mempunyai kelembapan yang cukup dan
tidak adanya penghambat kerja auksin, yaitu cahaya. sedangkan pada biji jagung
baik yangdisimpan ditempat terang maupun ditempat gelap belum terlihat
berkecambah. Hal ini dikarenakan biji jagung lebih keras dibandingkan biji
kacang hijau.Pemunculan radikel adalah tanda bahwa proses perkecambahan telah
sempurna (batasan fisiologis terpenuhi) selanjutnya diikuti oleh pemanjangan
dan pembelahan sel-sel
Pada
Hari kedua, biji jagung yang ditempatkan ditempat terang sudah ada satu biji
yang berkecambah, sedangkan pada tempat gelap sudah terlihat 2 biji jagung berkecambah. Sementara itu biji
kacang hijau yang ditempatkan ditempat gelap memperlihatkan pertumbuhan yang
lebih cepat dibandingkan dengan yang ditempat terang namun radikulanya berwarna
putih, hal ini berarti tempat gelap mempunyai kelembapan yang lebih tinggi dari
tempat terang, kerja hormon auksin lebih efisien ditempat gelap namun klorofil
sedikit terbentuk karena tidak adanya cahaya matahari. Kemudian 2 biji kacang
hijau yang ditempatkan ditempat gelap menunjukan pertumbuhan bulu-bulu halus
pada radikula.
Pada hari ketiga, semua radikula biji
kacang hijau yang ditempatkan ditempat gelap sudah menunujukan adanya bulu-bulu
halus, sedangkan pada tempat terang baru sebagian. Sementara itu biji jagung
yang ditempatkan ditempat terang sudah menunjukan adanya radikula.
Pada hari keempat kami mengambil 2 biji
kacang hijau (masing-masing satu dari tempat terang dan gelap) dan 2 biji jaung
(masing-masing satu dari tempat terang dan gelap) untuk ditanam dalam media
yang sama, yaitu tanah dalam aqua gelas yang bawahnya sudah dibolongi.
Pada hari kelima, biji kacang hijau baik
berasal dari tempat terang maupun dari tempat yang gelap telah menunjukan
munculnya daun, hal ini menunjukan tanaman tersebut sudah mulai bisa membuat makanannya
sendiri.
Pada
hari keenam daun pada biji kacang hijau sudah terlihat makin jelas dan
batangnya pun mulai tumbuh tegak, namun warna daun pada biji kacang hijau yang
dikecambahkan ditempat gelap tidak sehijau yang ditempat terang namun batang
dan daunnya lebih panjang. Hal ini menunujkan
bahwa klorofil akan lebih banyak hidup di tempat yang tersinari cahaya.
Kemudian pada biji jagung mulai tumbuh bakal batang.
Pada hari ketujuh calon batang pada
biji jagung sudah terlihat jelas dan calon daun mulai terlihat, sedangkan kedua
biji kacang hijau terus tumbuh.
Pada hari kedelapan batang dan daun
pada biji jagung sudah terlihat jelas, hal ini menendakan tanaman jagung telah
siap untuk memproduksi makanannya sendiri.
Setelah hari-hari berikutnya tanaman
kacang hijau dan jagung terus tumbuh. Cepatnya pertumbuhan didominasi oleh biji
yang disimpan ditempat gelap namun warnan hijaunya lebih terang dari biji yang
disimpan ditempat terang, namun batang biji yang ditempatkan ditempat terang
lebih kuat dibandingkan yang ditempat gelap. Hal ini menunjukan tanaman yang
terkenan cahaya lebih sehat dibandingkan daripada yang tidak terkena cahaya.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari
hasil pengamatan kami dapat menyimpulkan bahwa :
1.
Cahaya
dapat menghambat kerja auksin, yang mengakibatkan biji yang disimpan ditempat
terang lebih pendek daripada biji yang disimpan di tempat gelap.
2.
Dengan
adanya cahaya, klorofil akan berkembang dan berfungsi dengan baik dan optimal,
sehingga tanaman yang disimpan ditempat terang akan tumbuh sehat dan tanaman
yang disimpan di tempat gelap akan lebih cepat mati karena akan mati kelaparan
disebabkan klorofilnya kurang atau bahkan tidak terbentuk.
3.
Cahaya
dapat mengembalikan jumlah dan fungsi klorofil setelah tumbuhan mengalami
kloris pada waktu tanaman tersebut berada ditempat gelap, namun warnanya tak
sehijau daripada tanamanyang sejak awal disimpan ditempat terang.
4.
Cepatnya
perkecambahan disebabkan pula oleh keras tidaknya suatu biji, hal ini
dibuktikan dengan kacang hijau yang tidak terlalu keras terlebih dahulu
berkecambah dibandingkan biji jagung.
5.
Tipe
perkecambahan terbagi dua, yaitu epigeal (biji kacang hijau) dan hipogeal (biji
jagung).






























