Wilujeng Sumping

Ulah mopohokeun diri maneh nu asal !!!!

Rabu, 26 Desember 2012


ABSTRAK
Pemanfaatan Limbah Kulit Ubi Jalar (Ipomoea batatas Poir.) Ungu sebagai Indikator Asam, Basa, dan Boraks
Khilmi Ainun, Wildatus Sholihah, Sonia Mu`tasimatul Azimah
MTs. Nurul Ulum Kota Malang
Penggunaan boraks (Na2B4O7.10 H2O) sebagai bahan tambahan makanan
telah dilarang karena berbahaya bagi kesehatan, namun masih sering didapatkan di pasaran. Oleh karena itu perlu adanya indikator yang mudah digunakan oleh konsumen. Limbah kulit ubi jalar ungu sangat potensial untuk dikembangkan sebagai indikator asam, basa, dan boraks karena banyak mengandung antosianin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak kulit ubi jalar (Ipomoea batatas Poir.) ungu dapat digunakan sebagai lakmus indikator asam, basa, dan boraks.
Materi utama yang digunakan adalah libah kulit ubi jalar ungu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan variable bebas berupa macam larutan (asam, basa, boraks), sedangkan variable terikat berupa gradasi perubahan warna lakmus telo ungu. Sebagai control negative digunakan aquades dan kertas lakmus merah digunakan sebagai indicator pembanding.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kulit telo ungu dapat dibuat kertas lakmus berwarna merah kecoklatan yang dapat mendeteksi larutan asam, basa dan boraks. Pada larutan asam warna lakmus tidak berubah, pada larutan basa berwarna kuning kehijaun, dan keberadaan boraks ditandai dengan perubahan warna lakmus dari merah menjadi putih keabu-abuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar